Kisah Cinta Abadi: Rasulullah SAW dan Sayyidah Khadijah RA

Kisah Cinta Abadi: Rasulullah SAW dan Sayyidah Khadijah RA

 

Kisah cinta legendaris antara Rasulullah SAW dan Sayyidah Khadijah RA bukan hanya sekadar romantisme yang melibatkan dua insan, melainkan simbol keabadian cinta yang penuh keberkahan. Dalam sejarah Islam, kisah ini mencuat sebagai bukti betapa indahnya ikatan suci antara seorang suami dan istrinya.

Latar Belakang Kelebihan Sayyidah Khadijah RA

Sayyidah Khadijah RA, sebelum menikahi Rasulullah SAW, merupakan seorang wanita luar biasa pada zamannya. Beliau bukan hanya seorang pedagang yang sukses, tetapi juga seorang wanita yang cerdas, kuat, dan terhormat. Dalam masyarakat yang didominasi oleh laki-laki, Khadijah RA berhasil membangun bisnisnya sendiri, sebuah pencapaian luar biasa.

Dengan julukan at-Thahirah, wanita suci, Khadijah RA dikenal sebagai individu yang terhormat dan bermartabat. Kesucian hatinya memancar, dan kebijaksanaannya melampaui zamannya. Sebagai seorang janda, Khadijah RA telah menikah dua kali sebelum menikah dengan Rasulullah SAW. Meskipun telah kehilangan dua suaminya, keperempuanan beliau tak berkurang, malah semakin bersinar.

Pertemuan Tak Terduga

Pertemuan antara Rasulullah SAW dan Khadijah RA tidak hanya sekadar kebetulan. Ketika Khadijah RA membutuhkan seorang pria jujur untuk membantunya dalam bisnisnya, Rasulullah SAW muncul sebagai sosok yang tepat. Sebagai seorang pemuda yang dapat diandalkan, Rasulullah SAW diajak oleh Khadijah RA untuk menjalankan tugas ini, membawa barang dagangan ke negeri Syam.

Dalam buku Ar-Rahiqul Makhtum, disebutkan bahwa hasil perjalanan bisnis Rasulullah SAW itu menghasilkan keuntungan yang melimpah. Khadijah RA memberikan bonus besar kepada Rasulullah SAW sebagai apresiasi terhadap keberhasilan bisnisnya. Pada saat itulah, benih-benih cinta di antara keduanya mulai tumbuh.

Pernikahan yang Membawa Keberkahan

Pernikahan antara Rasulullah SAW dan Khadijah RA terjadi ketika keduanya berada di puncak usia produktif. Khadijah RA yang berusia 40 tahun pada saat itu, sedangkan Rasulullah SAW berusia 25 tahun. Namun, perbedaan usia ini tak menghalangi kemurnian cinta di antara mereka.

Ketika Rasulullah SAW kembali dari perjalanan bisnisnya, Khadijah RA menanyakan pendapat kepada Maisarah, pelayan Rasulullah SAW. Maisarah dengan penuh kekaguman menceritakan kualitas dan kepribadian Rasulullah SAW. Khadijah RA mulai tertarik dan terkesan oleh kebaikan hati dan kesucian budi Rasulullah SAW.

Khadijah RA kemudian mengutus sahabatnya, Nafisah, untuk menyampaikan keinginannya untuk menikahi Rasulullah SAW. Setelah berbagai pertimbangan dan perbincangan, Rasulullah SAW menerima tawaran pernikahan dari Khadijah RA.

Pernikahan mereka bukan sekadar ikatan lahiriah, melainkan juga penyatuan hati dan jiwa yang kental dengan nilai-nilai kebenaran dan kasih sayang.

Kehidupan Pernikahan yang Berkah

Pernikahan Rasulullah SAW dan Khadijah RA diberkahi dengan kehadiran enam anak: Abdullah, Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Sayyidah Khadijah RA adalah satu-satunya istri Rasulullah SAW yang tidak dipoligami, menjadikan hubungan mereka semakin istimewa.

Sayyidah Khadijah RA bukan hanya seorang istri yang setia, melainkan juga pendukung dan teman setia Rasulullah SAW dalam berdakwah. Ketika wahyu pertama turun kepada Rasulullah SAW, Khadijah RA adalah orang pertama yang percaya dan mendukung sepenuh hati.

Namun, kebahagiaan itu harus diakhiri dengan kepulangan Khadijah RA ke rahmatullah. Ketika beliau wafat pada usia 65 tahun, Rasulullah SAW sangat bersedih. Kehilangan Khadijah RA membuat tahun tersebut dikenal sebagai Amu al-Huzn, tahun kesedihan bagi Rasulullah SAW.

Meski Khadijah RA telah tiada, cinta Rasulullah SAW terhadapnya tetap abadi. Rasulullah SAW pernah menangis ketika melihat kalung yang biasa dikenakan oleh almarhumah istrinya. Kisah cinta mereka, yang tak tertandingi oleh waktu, tetap menjadi inspirasi bagi setiap pasangan suami-istri dalam merajut kehidupan berumah tangga yang penuh keberkahan.

oemahbeling

Leave your thought here

Your email address will not be published.